Setarakanpersamaan reaksi yang ada di gambar Kimia, 27.01.2021 19:30, Umihanifah6771. Setarakan persamaan reaksi yang ada di gambar Nilai pH larutan yang terjadi jika 1 tablet aspirin mengandung 0,36 gram asam asetil salisilat (Ka asam asetil salisilat = 1 Γ— 10⁻⁡, Mr = 180 g/mol) adalah 4 - log 4. Hitung mol HC₉H₇Oβ‚„ Jikakita memasak air di daerah pegunungan maka air akan mendidih di bawah suhu 100 0 C. Jelaskan! 8. Hitunglah energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 10 kg air dari suhu 25 0 C menjadi 100 0 C, jika kalor jenis air 4.200 J/kg 0 C! Garamapa yang terbentuk jika: di campur dengan natrium hidroksida B.asam sulfat di campur dengan tembaga(II)karbonat C.qsam klorida bereaksi dengan kalsium hidroksida. Question from @deviantarisa - Sekolah Menengah Atas - Fisika Mengapalogam natrium yang telah dikerat dengan pisau, bila dibiarkan dalam udara terbuka timbul kerak kekuningan? Jelaskan jawaban Anda dan tuliskan reaksi yang mungkin terjadi untuk mendukung jawaban Anda itu. Sifatsifat kimia membuatnya ideal untuk digunakan dalam berbagai aplikasi yang berbeda, termasuk pembuatan produk pembersih, pemurnian air, dan pembuatan produk kertas. Karena kandungan alkali, natrium hidroksida menyebabkan iritasi kulit yang kuat, sehingga perlu untuk menangani produk dengan hati-hati selama penggunaannya. Penggunaan NaOH Jelaskansifat-sifat dari senyawa EE. Evamardiana E. 06 Oktober 2021 16:08. Pertanyaan. Jelaskan sifat-sifat dari senyawa Natriumhidroksida adalah a padat putih, asas kuat, hidroksida logam. Natrium hidroksida boleh didapati secara komersil dalam bentuk granul, kepingan, pelet dan 50% (w / w) sebagai larutan tepu dengan air. Natrium hidroksida terkenal sebagai "Soda kaustik"Dalam aplikasi perindustrian. Ia larut dalam air, sebahagian larut dalam etanol dan Arti: Material yang bereaksi cukup keras dengan air. Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang kering/tidak lembab. Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb. Secara umum barang dengan simbol bahan kimia sepeti ini akan bereaksi dan sangat berbahaya jika tercampur dengan air atau saat basah. 10. NatriumHidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Konsep ini dapat dipahami dengan mengingat kedua sifat dari ion sabun. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar; Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur karakterisasikarbon aktif dari limbah kulit durian pada suhu karbonisasi 300 Β°c menggunakan zat aktivator natrium hidroksida dan asam sulfat May 2020 DOI: 10.37676/jnph.v8i1.1009 RoTPg. Natrium Hidroksida NaOH PT Cemerlang Multi Perkasa from Pengenalan Sifat kimia natrium hidroksida NaOH sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. NaOH banyak digunakan dalam industri kimia, farmasi, dan kosmetik. NaOH juga digunakan dalam proses pengolahan makanan dan minuman. Sifat Fisik NaOH berupa padatan putih yang sangat korosif dan mudah larut dalam air. NaOH juga dapat menyerap air dari udara sehingga perlu disimpan di tempat yang kering. Sifat Kimia NaOH bersifat basa kuat dan dapat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan garam dan air. NaOH juga dapat bereaksi dengan logam untuk menghasilkan hidrogen gas. Selain itu, NaOH dapat digunakan sebagai agen penghilang karat pada logam. Penggunaan NaOH banyak digunakan dalam industri pulp dan kertas untuk memisahkan serat kayu menjadi serat yang lebih halus. NaOH juga digunakan dalam proses pengolahan minyak nabati dan pengolahan limbah. Bahaya NaOH adalah bahan kimia yang sangat berbahaya dan harus ditangani dengan hati-hati. NaOH dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata. Jika tertelan, NaOH dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan. Cara Menghindari Bahaya Untuk menghindari bahaya, pastikan selalu menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan masker saat bekerja dengan NaOH. Selalu simpan NaOH di tempat yang kering dan terpisah dari bahan kimia lainnya. Kesimpulan Sifat kimia natrium hidroksida sangat penting untuk dipahami dalam penggunaannya di berbagai industri. Namun, karena sifatnya yang berbahaya, penggunaan NaOH harus dilakukan dengan hati-hati dan selalu menggunakan alat pelindung diri yang sesuai. . HIDROGEN FLUORIDA . [HYDROGEN FLUORIDE] H – F Hydrofluoric acid Rumus Molekul HF Massa Molekul 20,01 Dalton PENANDA PRODUK NOMOR REGISTER CAS 7664-39-3 NOMOR HS NOMOR UN 1052 Sinonim dan nama dagang Hydrofluoric acid; Fluorhydric acid; Anhydrous hydrofluoric acid; hydrofluoric acid gas; Antisal 2B; Hydrogen fluoride anhydrous SIFAT KIMIA DAN FISIKA Keadaan fisik Cairan berasap atau gas pada suhu < 19oC, tidak berwarna, baunya mengiritasi sangat kuat. Titik lebur - 83 Β°C Titik didih 20 Β°C Suhu kritis 188 Β°C, pada 64 atm Tekanan uap 917 mmHg pada 25 Β°C; 760 mmHg pada 20 Β°C Kerapatan uap 0,7 udara = 1 Berat jenis 0,987 – 0,991air = 1 pKa 3,19 ; bersifat asam lemah Indeks refraksi 1,1574 pada 25 Β°C Ambang bau Di udara terdeteksi pada 0,5 – 3 bpj. Ambang bau terendah 0,0333 mg/m3; tertinggi 0,1333 mg/m3; kadar yang mengiritasi 4,17 mg/m3 Kelarutan Larut dalam air dan etanol, larut sedikit dalam eter, benzena, toluen, m-ksilen dan tetrahidronaftalen. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS Penanda Produk mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya. Identitas Produsen/Pemasok mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia Piktogram Bahaya Kata Sinyal "BAHAYA" Pernyataan bahaya Kemungkinan korosif pada logam Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah Menyebabkan kerusakan parah pada mata Jika kontak dengan melepaskan gas mudah menyala Dapat berbahaya jika tertelan dan masuk kedalam saluran pernafasan Pernyataan kehati-hatian hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini Basuh tangan dengan seksama ketika menangani bahan ini Jika terhirup pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernafas Jangan menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotannya Gunakan hanya diluar ruangan atau di area yang berventilasi baik Jika tertelan, basuh mulut jangan merangsang muntah Kenakan sarung tangan pelindung dan pelindung mata/ wajah, pelindung pernafasan serta pakaian pelindung yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten PENYIMPANAN Lindungi dari kerusakan fisik. Ventilasi diperlukan. Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak boleh dicampurkan. Simpan ditempat dingin, kering, berventilasi baik, dan jauhkan dari sinar matahari langsung. PENGGUNAAN Sebagai katalisator terutama dalam industri pengilangan minyak bumi alkilasi parafin; dalam proses fluorinasi, terutama dalam industri aluminium; pembuatan senyawa fluorida; untuk pemisahan isotop-isotop uranium; dalam pembuatan plastik yang mengandung fluor; dalam bahan pewarna kimia, industri film fotografi. Menurut FDA, 21 CFR hidrogen fluorida merupakan bahan tambahan tidak langsung yang digunakan hanya sebagai komponen perekat. STABILITAS DAN REAKTIVITAS Stabilitas Dapat bereaksi dengan pelepasan panas saat kontak dengan air. Membebaskan gas beracun, korosif, mudah terbakar atau mudah meledak. Peruraian yang berbahaya Hasil urai pada pemanasan berupa senyawa-senyawa terhalogenasi. Polimerisasi Tidak terjadi polimerisasi. Kondisi untuk dihindar Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Dapat menyala atau meledak jika kontak dengan bahan mudah terbakar. Inkompatibilitas Hidrogen Fluorida dengan - 2-Aminoetanol Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Amonium hidroksida Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Anhidrida asetat Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Arsen Trioksida Reaksi berpijar. Asam nitrat Dapat menyala. Asam nitrat + gliserol Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Asam nitrat + asam laktat Campuran yang tidak stabil. Asam nitrat, propilen glikol dan perak nitrat Campuran yang tidak stabil. Asam sulfat Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Asam tetrafluorosilisat Reaksi hebat. Asam bismuth Reaksi hebat yang membebaskan oksigen terozonisasi. Asam klorosulfat Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Asam metanasulfonat Elektrolisis campuran menghasilkan oksigen difluorida yang mudah meledak. Bahan pelapis Dapat merusak. Beton Dapat merusak. Difosfor pentoksida Reaksi hebat. Etilendiamina Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Etilenimina Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Fluor Reaksi kuat disertai nyala. FosforV oksida Reaksi dahsyat dibawah suhu 20Β°C Gelas Dapat merusak. Kalium permanganat Reaksi hebat dan eksotermik dengan adanya asam pekat. Kalium tetrafluorsilikat Reaksi pembebasan silikon tetrafluorida yang hebat. Kalsium oksida Reaksi sangat hebat dengan pijar. Karet Dapat merusak. Kulit Dapat merusak. Logam Dapat menimbulkan gas hidrogen yang mudah terbakar saat kontak Merkuri oksida Reaksi eksotermik kecuali jika terdapat proses pendinginan Natrium Bereaksi disertai ledakan hebat dengan adanya larutan asam. Natrium Hidroksida Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup yang mencukupi sehingga suhu reaksi dibawah 0Β°C N-Phenylazopiperidin Reaksi hebat. Oleum Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Bahan-bahan organik Dapat merusak. Plastik Dapat merusak. Propiolakton beta Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Propilen oksida Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. Sianogen fluorida Reaksi polimerisasi yang dapat meledak. Silika Menghasilkan silika tetrafluorida. Bahan mengandung silika Dapat menyebabkan korosi. Sulfida Membebaskan hidrogen sulfida. Vinil asetat Suhu dan tekanan dapat meningkat dalam kemasan tertutup. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI Data Toksisitas LD50 tikus – oral 661 mg/kg LD50 tikus – intraperitoneal 500 mg/kg LD50 tikus – subkutan 640 mg/kg LD50 mencit – oral 900 mg/kg LD50 mencit – subkutan 560 mg/kg LD50 kelinci – kulit 3540 mg/kg LD50 kelinci – subkutan 1200 mg/kg LD50 kelinci – intravena 300 mg/kg LD50 tupai – intratratekal 96 mg/kg LC50 tikus – terhirup 13300 bpj/4 jam LC50 mencit – terhirup 23 g/m3 LC50 tupai– terhirup 1700 bpj/4 jam Data Mutagenik Uji Kerusakan DNA – terhirup pada Drosophila melanogaster 1300 bpt selama 6 minggu Kehilangan kromosom seksual dan non disjunction – terhirup pada Drosophila melanogaster 2900 bpt Data Karsinogenik GHS Tidak karsinogenik IARC Tidak karsinogenik OSHA Tidak karsinogenik NTP Tidak karsinogenik Data Iritasi/Korosi 50 mg mata-manusia iritasi berat Data Teratogenik Data tidak tersedia Data Tumorigenik Data tidak tersedia Data Efek Reproduktif TCLo tikus betina hamil – terhirup 470 ΞΌg/m3/4 jam, 1 – 22 hari secara kontinyu TCLo tikus betina hamil – terhirup 4980 ΞΌg/m3/4 jam, 1 – 22 hari secara kontinyu Efek Lokal Iritatif bila terhirup, terkena kulit, mata dan tertelan Organ Sasaran Data tidak tersedia Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan Data tidak tersedia Data Tambahan Contoh kasus Satu kasus pada kerusakan mata yang serius dapat digambarkan sebagai berikut , epitel kornea secara cepat menjadi keruh, pada hari pertama, disamping terjadi stroma, konjungtiva menjadi iskemia. Karena merasa sakit pasien diberi injeksi Ca glukonat 10%, perbaikan epitel kornea memerlukan waktu 20 hari, dan selama beberapa tahun muncul problem keratitis sicca dan erosi epitel yang baru, epitel kembali normal setelah 4 tahun. 12 kasus kulit terbakar karena HF. Seorang pekerja terkena asam fluorida, kemudian tangan bagian depan direndam larutan bikarbonat, tetapi rasa sakit semakin bertambah dan disekitar tangan menjadi terbakar. Rasa sakit tetap ada setelah diberi Ca glukonat, setelah 2 hari bagian yang terbakar meluas, kulit menjadi normal setelah 1 bulan. Buruh yang tidak terlindung mengambil sehelai karbon yang diimpregnasi dengan HF 50%, setelah dua jam jari tangannya merasa sangat sakit dan kulitnya memutih dan mengeras. Dia ditangani dengan perendaman yang lama dalam larutan panas Na bikarbonat, kemudian diberi pasta MgO dan diulangi tiap 4 jam. Rasa sakit yang bertahan selama beberapa hari menunjukkan bahwa tindakan ini tidak memuaskan. Kulit mengalami nekrosi dan jaringan mati. Setelah 3 bulan, terjadi pemulihan bertahap dengan disertai pembentukan kerak. Jika kontak dengan kulit, mata menimbulkan iritasi parah dan rasa sakit, gejala lebih lanjut berupa gangrene. EFEK TERHADAP KESEHATAN Terhirup Paparan Jangka Pendek Dua orang yang terpapar sebesar 120 bpj mengalami iritasi saluran pernafasan. Merupakan konsentrasi tertinggi yang dapat ditoleransi untuk jangka waktu lebih dari satu menit. Paparan sebesar 30 bpj menyebabkan iritasi ringan pada hidung dan dapat ditoleransi hingga beberapa menit. Konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan rasa tercekik untuk sementara, batuk, menggigil, nyeri dan sesak pada dada, dan sesak nafas. Keadaan tanpa gejala yang berlangsung dalam periode waktu 12 – 48 jam dapat diikuti dengan demam, batuk, sesak nafas, sianosis, nafas berbunyi dan edema paru atau radang paru bronkial. Pada manusia, kerusakan ginjal hanya dilaporkan terjadi dalam kasus paparan berlebihan yang akut dan parah. Dalam empat kejadian yang terpisah, 9 pekerja tersiram dengan asam hidrofluorat; sebanyak 6 orang meninggal. Kematian terjadi 2 – 10 jam setelah paparan dan disebabkan karena edema paru, edema paru hemoragik dan trakeobronkitis uleseratif, atau terhentinya kerja jantung. Dalam satu contoh kasus, konsentrasi zat pada zona pernafasan diperkirakan diatas bpj. Paparan Jangka Panjang Sebanyak 5 orang yang terpapar selama 6 jam/hari, 5 hari/minggu selama 10 – 50 hari pada konsentrasi rata-rata hingga 4,7 bpj mengalami iritasi hidung yang ringan. Paparan berulang terhadap konsentrasi yang rendah dapat menyebabkan penyumbatan hidung, pendarahan pada hidung, penyakit sinus dan bronkitis. Absorbsi jumlah fluorin yang berlebih dapat menyebabkan fluorosis, suatu gejala yang dikarakterisasikan dengan perubahan tulang osteosklerotik. Kasus osteosklerosis pada tingkatan yang bervariasi telah dilaporkan terjadi pada pekerja yang terpapar hidrogen fluorida dalam hitungan waktu tahunan, biasanya 3 tahun atau lebih. Bukti awal perubahan terlihat jelas pada tulang panggul dan tulang belakang lumbal dan dapat disertai dengan nyeri punggung belakang yang ringan hingga sedang, serta kekakuan. Barangkali, gejala fluorosis lainnya mungkin terjadi, seperti penurunan berat badan, penyakit kesehatan yang umum, anemia, kerapuhan tulang dan perubahan warna pada gigi yang sedang berkembang. Studi pada hewan mengindikasikan bahwa paparan berulang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru, hati dan ginjal. Efek reproduktif telah dilaporkan terjadi pada hewan. Tertelan Paparan Jangka Pendek Penelanan dapat menyebabkan luka bakar pada mulut, kerongkongan, perut dan usus halus disertai radang lambung, pendarahan lambung, muntah, mual, sakit perut, dan diare. Dosis besar dapat menyebabkan nekrosis yang ekstensif dengan perforasi pada perut, syok dan kematian. Keracunan sistemik dapat menyebabkan hipoglisemia, hiperkalemia, hipomagnesia, dan hipokalsemia yang parah yang terjadi dalam tetani, khususnya pada kaki dan tangan, dan parestesia. Dapat terjadi hipotensi, syok pada peredaran darah, dan aritmia jantung termasuk takikardia sinus atau fibrilasi ventrikular, terkadang didahului dengan takikardia. Paparan Jangka Panjang Penelanan konsentrasi kecil dalam jangka panjang dapat menyebabkan fluorosis disertai penebalan osteosklerotik dengan kalsifikasi dalam pelengkap ligamen tulang kerangka, penurunan berat badan, kerapuhan tulang, pengurangan ruang sumsum tulang disertai anemia, kelemahan, penyakit kesehatan yang umum, kekakuan pada persendian, dan perubahan warna pada gigi yang sedang berkembang. Kekusutan pada susunan saraf pusat terjadi, namun jarang. kontak dengan mata Paparan Jangka Pendek Paparan terhadap hidrogen fluorida dengan konsentrasi rata-rata 4,7 bpj selama 6 jam atau 30 bpj selama beberapa menit menyebabkan iritasi ringan, sementara 120 bpj menyebabkan iritasi selaput ikat mata dalam waktu 1 menit pada manusia. Kontak langsung dengan cairan atau larutan dapat menyebabkan luka bakar pada kornea. Jika tidak dihilangkan dengan cepat, kerusakan penglihatan yang permanen atau kebutaan dapat terjadi. Seorang pekerja yang terpapar semprotan halus hidrogen fluorida pekat, mengalami kehilangan epitel kornea dan selaput ikat mata, dan edema kelopak mata, selaput ikat mata dan kornea; ketika itu pengobatan terhadap korban segera diberikan. Penglihatan normal diperoleh kembali dalam jangka waktu 19 hari. Paparan Jangka Panjang Orang yang terpapar dengan konsentrasi rata-rata 2,6 – 4,7 bpj hingga 50 hari mengalami iritasi mata yang ringan. Pada hewan, paparan berulang atau terus menerus terhadap konsentrasi uap yang rendah menyebabkan lakrimasi yang ringan. Osteosklerotik tulang terjadi setelah seorang pekerja umur 46 tahun menyiapkan larutan HF selama 16 tahun. Telah dicatat bahwa pada penambahan HF akan melepaskan debu CaF2. Setelah dianalisis secara radiologi menunjukkan tulang belakang dan pinggul menunjukkan sklerosis dan lengan depan dan bagian bawah mengalami osifikasi ligament. Contoh urin menunjukkan adanya fluorin 15,22 mg/l. Kontak dengan kulit Paparan Jangka Pendek Luka bakar akibat paparan hidrogen fluorida dikarakterisasikan dengan tampilan kulit yang pucat dengan rasa nyeri luar biasa yang persisten, edema dan nekrosis. Dengan konsentrasi kurang dari 20%, nyeri dan eritema dapat terjadi setelah periode laten selama 24 jam. Dengan larutan 20–50%, luka bakar dapat terlihat jelas dalam waktu 1 – 8 jam. Dengan konsentrasi lebih besar dari 50%, rasa nyeri mendadak dan kerusakan jaringan yang terlihat jelas dan cepat, terjadi pada daerah yang terkena. Konsentrasi rendah hidrogen fluorida yang tertinggal pada kulit setelah kulit dicuci, dapat menyebabkan perkembangan tukak yang tak dapat disembuhkan, yang tertunda. Kuku jari tangan dan dasar kuku dapat rusak secara menyeluruh. Penetrasi ion fluorida ke dalam bagian jaringan yang dalam dapat mengakibatkan nekrosis jaringan lunak yang sembuh secara perlahan-lahan dan dekalsifikasi tulang. Keracunan fluorida sistemik melalui absorbsi kulit dapat terjadi. Pingsan, tidak responsif terhadap rangsangan selain rasa sakit, mual yang parah, muntah dan penurunan kecepatan denyut nadi telah dilaporkan terjadi dalam satu kasus. Paparan Jangka Panjang Paparan berulang atau kontak terus menerus dapat menyebabkan iritasi atau luka bakar. Iritasi ringan terjadi pada orang yang terpapar uap dengan konsentrasi rata-rata berkisar antara 2,6 – 4,7 bpj. Pengelupasan sedikit epitel superfisial pada wajah telah teramati setelah sepuluh hari paparan terhadap hidrogen fluorida sebesar 3,4 bpj. ANTIDOTUM Jika tertelan segera berikan susu 1 – 1,5 gelas, tablet kunyah kalsium karbonat, suspensi magnesia / antasida cair. Jika terjadi hipokalemia berikan secara iv larutan CaCl2 10%; dewasa 2 – 4 mg/kg, infuskan perlahan; anak-anak 10 – 30 mg/kg; idealnya berikan infus sesuai dengan hilangnya ion kalsium. Jika terjadi hipomagnesia, berikan secara iv magnesium sulfat; dewasa 2 g diencerkan dengan 50-100 ml D5W, berikan setelah 5 menit; anak-anak 25 – 50 mg/kg encerkan hingga kurang dari 10 mg/ml, infuskan selama 5 – 10 menit. Jika terjadi hiperkalemia, pasien dengan perubahan ECG atau kadar kalium dalam serum labih besar dari 7,5 diperlukan terapi yang agresif berikan iv CaCl2 atau Ca glukonat, dewasa 5-10 ml/dosis selama 1-5 menit, ulangi tiap 5 menit; anak-anak 0,2-0,3 ml/kg/dosis maksimum 5 ml/dosis. Pemberian Na bikarbonat intraseluler bergantian dengan kalium gunakan larutan 8,4% 1 mEq/ml; dewasa 50 ml/dosis selama lebih dari 5 menit, ulangi tiap 20-30 menit; anak-anak 1-2 ml/kg/dosis tiap 2-4 jam. Pemberian glukosa dan insulin yang difasilitasi dengan kalium intraseluler; dewasa 50 ml larutan 50% bersama 5-10 insulin regular iv lebih dari 5 menit; dosis anak 0,25 – 0,5 ml/kg/dosis iv beserta 1 unit insulin glukosa iv untuk tiap 4 g infus glukosa, perlu diulang 10 – 30 menit. Ca glukonat atau gel karbonat atau suspensi, yang diletakkan pada area yang terpapar, ini lebih baik karena mengurangi rasa sakit karena infiltrasi. Infus iv regional Ca glukonas adalah pilihan terapi jika terbakar HF pada telapak tangan, tangan atau untuk terapi topikal. Infus intra arteri pada terbakarnya kulit oleh HF juga menjadi pilihan, jika iv tidak efektif. Infiltrasi Ca glukonat, destruksi jaringan dan rasa sakit dapat diminimalisasi dengan Ca glukonat subkutan. Infiltrasi lokal dimungkinkan jika paparan mengenai jaringan tengah atau munculnya eritema dan rasa sakit permanen, tetapi lebih disukai irigasi. Infiltrasikan 0,5 ml Ca glukonat 10% menggunakan gauge no 30. Masukkan tiap cm2 kulit yang terpapar. Jangan menggunakan CaCl2, karena mengiritasi jaringan dan mungkin menimbulkan luka. INFORMASI EKOLOGI Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan Kadar fluorida untuk air tanah berfluktuasi dari < 1 – 25 mg atau lebih per liter. Kadar fluorida di laut lebih tinggi dari pada air tanah, rata-rata 1,3 mg/l. Data Ekotoksisitas Data tidak tersedia KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI Batas paparan 3 bpj OSHA TWA 6 bpj OSHA STEL 3 bpj 2,5 mg/m3 ACGIH ceiling 3 bpj 2,5 mg/m3 NIOSH TWA 10 jam yang direkomendasikan 6 bpj 5 mg/m3 NIOSH ceiling 15 menit yang direkomendasikan 3 bpj 2 mg/m3 DFG MAK TWA 6 bpj 4 mg/m3 DFG MAK peak 5 menit nilai sesaat 8 kali/shift 30 bpj IDLH NIOSH Metode Pengambilan Sampel Data tidak tersedia Metode/ prosedur pengukuran paparan Tabung silika gel dengan bahan pelapis khusus; Natrium bikarbonat/Natrium karbonat; Kromatografi Ion; NIOSH II 7903, Asam Anorganik; serta 7902. Ventilasi Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan. Alat pelindung diri Respirator Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA. Peralatan pelindung penafasan harus disertifikasi oleh NIOSH/MSHA. Unsur yang diukur F Paparan 30 bpj Jenis respirator yang digunakan Respirator selongsong chemical catridge respirator jenis apa saja yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini. Respirator pemurnian udara bertenaga mesin jenis apa saja dengan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini. Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja. Tindakan penyelamatan Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini. Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai. Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara penyelamatan yang terpisah. Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh. Pelindung Mata Gunakan kacamata keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja. Pakaian Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai Sarung Tangan Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai. Sepatu Data tidak tersedia TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA Jika terhirup Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker kantong berkatup atau peralatan sejenis untuk pernafasan buatan pernafasan keselamatan jika diperlukan. Jaga agar korban tetap hangat dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter. Jika tertelan Jangan pernah merangsang korban yang pingsan untuk muntah atau meminum cairan. Berikan air atau susu yang banyak. Agar dibolehkan untuk muntah. Ketika terjadi muntah, jaga agar posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban pingsan, posisi kepala palingkan ke samping. Segera bawa ke dokter. Jika terkena mata Basuh mata segera dengan air yang banyak, dan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Lanjutkan dengan mengalirkan larutan garam fisiologis hingga siap dibawa ke rumah sakit. Tutup dengan perban steril. Segera bawa ke dokter Jika terkena kulit Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci bagian yang terkena dengan sabun atau deterjen lunak dengan jumlah air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal setidaknya selama 15-20 menit. Untuk luka bakar, tutup daerah yang terkena hingga aman terlindung dengan pembalut yang longgar, steril dan kering. Segera bawa ke dokter TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN Bahaya ledakan dan kebakaran Bahaya kebakaran dapat diabaikan. Media pemadam Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa. Bila terjadi kebakaran besar Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak. Tindakan pemadaman Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Dinginkan kemasan dengan menyemprotkan air hingga api benar-benar padam. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki Produk pembakaran yang berbahaya Data tidak tersedia TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi Di tempat kerja Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Tumpahan sedikit Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan. Tumpahan banyak Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Ke udara Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Kumpulkan cairan hasil penyemprotan untuk pembuangan sebagai limbah berbahaya yang potensial, uap yang jatuh bersifat korosif/ beracun. Ke air Tambahkan bahan alkali kapur, batu kapur/ gamping. Natrium bikarbonat atau soda abu. Netralisasikan. Kumpulkan bahan yang tumpah menggunakan peralatan mekanis Ke tanah Gali tempat penampungan seperti lagoon, kolam atau lubang. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Absorbsi dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Tambahkan bahan alkali kapur, batu kapur/ gamping, natrium bikarbonat atau soda abu. PENGELOLAAN LIMBAH Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. INFORMASI TRANSPORTASI Pengangkutan Udara IATA/ ICAO Data tidak tersedia Pengangkutan Laut IMDG Kode instruksi kemasan P001 IMDG Code INFORMASI LAIN Nomor RTECS MW7875000 Nomor EINECS 231-634-8 PUSTAKA -, 1989, NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards, vol. 1 & 2, US Department of Health and Human Services, Washington -, 2004, Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal. 175 Budavari, S., et. al. ed., 2001, The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 13th ed., Merck And Co. Inc., New Jersey, p. 820 Hartanto, Huriawati, ed., 2002, Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta IMO International Maritime Organization, 2000, IMDG Code International Maritime Dangerous Goods Code, 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London. IPCS, 1998, Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki, p. 60 OHS11170, Hydrogen fluoride, MDL Information Systems, Inc., 1994, Proctor, and Hughes., 1978, Chemical Hazards of the Workplace, Lippincott, Philadelphia, p. 290 Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., 1998, Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta Sax, N. Irving and Lewis, Richard J., Sr, 1987, Hazardous Chemicals Desk Reference, Van Nostrand Reinhold, New York, p. 543 The Dutch Institute for the Working Environment and the Dutch Chemical Industry Association, 1991, Chemical Safety Sheets, Samson Chemical Publishers, Netherland, p. 479 National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pike, Bethesda MD 20894, 2004, PENYUSUN Natrium Hidroksida atau juga biasanya disebut sebagai lye, adalah senyawa kimia dengan kandungan alkali tinggi. Sifat-sifat kimia membuatnya ideal untuk digunakan dalam berbagai aplikasi yang berbeda, termasuk pembuatan produk pembersih, pemurnian air, dan pembuatan produk kertas. Karena kandungan alkali, natrium hidroksida menyebabkan iritasi kulit yang kuat, sehingga perlu untuk menangani produk dengan hati-hati selama penggunaannya. Penggunaan NaOH pada Industri Dalam bentuk murni, natrium hidroksida berbentuk serpih atau pelet yang putih cerah. Dalam bentuk ini, secara kimia mudah menyerap karbon dioksida dari udara di ruang, ini membuat perlu tempat khusus bagi produk ini dalam penyimpananya, sehingga perlu disimpan dalam wadah yang kedap udara. Fakta bahwa natrium hidroksida yang larut dalam air membantu untuk membuatnya ideal untuk digunakan dalam sejumlah produk berbasis larutan. Tempat Untuk Pembuatan NaOH Senyawa alkali ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis produk yang digunakan di rumah serta di bidang manufaktur dan industri lainnya. Di sekitar rumah,natrium hidroksida digunakan untuk membuatyang sabun digunakan untuk mandi, mesin pencuci piring dan pencuci pakaian mengandung beberapa jumlah natrium hidroksida. pembersih rumah tangga untuk karpet dan ubin juga mungkin memiliki beberapa sejumlah kecil senyawa juga. Jumlah tersebut sebenarnya digunakan dalam jenis produk sangat sedikit, sehingga sangat tidak mungkin bahwa kontak dengan kulit akan menyebabkan iritasi. NaOH pada Produk pembersih di rumah Natrium hidroksida digunakan dalam banyak industri. Salah satunya adalah digunakan dalam pembuangan gas dengan cara menghilangkan asam sebelum membuang gas tersebut ke udara atau lingkungan terbuka. Misalnya gas yang dikeluarkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung banyak gas belerang dioksida. Untuk menjebak gas sulfur dioksida, salah satu yang digunakan secara luas adalah menghilangkan gas tersebut dengan larutan natrium dan kalsium hidroksida. Teknik ini juga digunakan dalam proses pemurnian bahan kimia seperti pada pemurnian bauksit di bawah ini Natrium hidroksida digunakan dalam pemurnian bijih, bauksit, sebelum bahan itu yang digunakan untuk membuat aluminium. Gambar ini menunjukkan bauksit dimurnikan diturunkan dari kapal di Islandia, dalam perjalanan ke pabrik ekstraksi Penggunaan utama lain dari natrium hidroksida adalah dalam pembuatan kertas dari kayu. Dalam proses kertas yang paling sering digunakan adalah proses Kraft, kayu diperlakukan dengan larutan yang mengandung campuran antara natrium sulfida dan natrium hidroksida. Sebagian besar bahan yang tidak diinginkan dari kayu seperti lignin, larut dalam campuran larutan tersebut, sedangkan selulosa bahan utama kertas yang relatif murni dapat disaring. Dan selulosa setelah pemurnian ini lebih lanjut menjadi dasar kertas. Kegunaan lain termasuk produksi surfaktan, sabun dan pemutih, untuk pemutih biasanya diproduksi dengan melewatkan gas klorin ke dalam larutan natrium hidroksida, yang menghasilkan larutan yang mengandung natrium klorat I natrium hipoklorit Natrium hidroksida digunakan dalam pembuatan bahan kimia organik, salah satu yang paling penting adalah epoxypropana propilena oksida, yang digunakan selanjutnya untuk membuat poliuretan. Propena diperlakukan dengan klorin dalam air untuk membuat campuran 1-chloropropan-2-ol dan 2-chloropropan-1-ol. Bentuk Epoxypropane terbentuk pada penambahan larutan baik natrium hidroksida atau kalsium hidroksida. Pembuatan natrium hidroksida Natrium hidroksida dan klorin diproduksi bersama oleh elektrolisis natrium klorida. Deposit dari natrium klorida garam batu ditemukan di banyak bagian dunia. Deposit tersebut adalah natrium klorida hampir murni dan sering beberapa ratus meter beberapa yang sampai 3000 meter dalam tanah dengan ketebalan 30 m sampai 500 m. Deposit-deposittersebut menguap dari laut yang terperangkap dalam periode Triassic, 200 juta tahun yang lalu. Misalnya di Eropa laut memproduksi deposit meskipun tidak terus menerus,yang membentang dari Cheshire, Lancashire, Staffordshire dan Cleveland di Inggris ke Polandia. Deposit-deposit tersebut juga ditemukan di seluruh Amerika Serikat, khususnya di Louisiana dan Texas. Tambang Natrium Klorida Sejumlah kecil ditambang sebagai batu garam, kebanyakan garam adalah ditambang atau diperoleh dari pemompaan air laut yang di kondisikan pada tekanan tinggi ke bidang permukaan tertentu. Sebagian dari lagi ditambang air garam yang diproduksi dengan cara tradisional yaitu diuapkan untuk menghasilkan garam kering dengan menggunakan panas dari matahari. Air garam jenuh, sebelum dielektrolisis, dimurnikan dahulu untuk mengendapkan kalsium, magnesium dan kation yang merugikan lainya dengan penambahan natrium karbonat, natrium hidroksida dan reagen lainnya. Padatan tersuspensi dikeluarkan dari air garam dengan pengendapan dan penyaringan. Ada tiga proses elektrolisis yang digunakan pada proses ini. Konsentrasi soda kaustik yang dihasilkan dari masing-masing proses juga bervariasi Membran Sel caustic soda diproduksi dengan kadar kemurnian 30% b / b. Larutan biasanya dipekatkan dengan penguapan sampai dengan kemurnian larutan 50% b / b menggunakan uap di bawah tekanan. Anoda terbuat dari titanium dilapisi dengan ruthenium dioksida. Katoda nikel, sering dengan pelapisan untuk mengurangi konsumsi energi. Anoda dan katoda dipisahkan oleh membran ion-permeabel Gambar bawah. Membran adalah permeabel untuk kation, tetapi tidak anion; memungkinkan lewatnya ion natrium klorida tetapi tidak atau ion hidroksida. Ion natrium melewati dalam bentuk terhidrasi sehingga air ltertransfer, tetapi membran kedap molekul air bebas. Larutan natrium hidroksida meninggalkan sel dengan kemurnian konsentrasi 30% b / b. Hal ini dikonsentrasi dengan penguapan menggunakan uap, di bawah tekanan, sampai larutan kadanya mencapai 50% w / w, konsentrasi biasa dibutuhkan untuk kemudahan transportasi dan penyimpanan. Sel Membran Membran 0,15-0,3 mm tebal merupakan polimer co-dari tetrafluoroethene dan monomer fluorinated sama dengan kelompok anion karboksilat dan sulfonat. Pabrik yang ditunjukkan pada gambar bawah adalah menggunakan oksigen baru depolarized katoda, ODC, teknologi untuk menghasilkan klorin, mengikuti program penelitian besar di Jerman, yang dipimpin oleh Bayer. Klorin diproduksi di bank ini sel membran, menggunakan teknologi terbaru yang melibatkan oksigen depolarised katoda, ODC. Foto ini menunjukkan pipa pakan diperiksa di pabrik kimia. MaterialScience AG. Ketika ion hidrogen bermigrasi ke katoda, hidrogen dibebaskan. Namun, jika oksigen dipompa ke bagian sel, hidrogen bereaksi untuk membentuk air dan tegangan yang dibutuhkan untuk proses elektrolisis dikurangi menjadi sepertiga nya. Hal ini, pada gilirannya, mengurangi biaya listrik dan dengan demikian jumlah karbon dioksida yang terbentuk bisa dijadikan pembangkit listrik. Kerugiannya adalah hidrogen tidak lagi tersedia sebagai produk sampingan yang bergarga, bersama-sama dengan oksigen yang dikonsumsi sebagai bahan baku tambahan. Ada kesulitan teknis dalam menerapkan proses ini dikenal sebagai katoda oksigen depolarised, ODC untuk elektrolisis air garam dan ditemukan lebih mudah untuk diterapkan pada elektrolisis asam klorida encer untuk menghasilkan klorin. Pabrik komersial besar telah dibangun di China dan Jerman, dengan menggunakan teknologi ODC. Sekarang kesulitan-kesulitan ini telah diatasi dan pabrik baru telah ditugaskan yang menggunakan air garam sebagai bahan awal. Mercury Sel caustic soda diproduksi dengan kemurnian larutan 50% b / b, yang merupakan konsentrasi yang paling umum dijual di pasar dunia. Beberapa dikonsentrasikan dengan penguapan 75% dan kemudian dipanaskan pada 750-850 K untuk mendapatkan natrium hidroksida padat. Sel Diafragma Sel Kaustik soda diproduksi sebagai larutan murni yang disebut diafragma sel Liquid’ DCL dengan konsentrasi khasa antara 10-12% b / b natrium hidroksida dan 15% b / b natrium klorida. Dengan tujuan untuk menghasilkan 50% w / wkadar yang biasanya diperlukan, DCL harus terkonsentrasi menggunakan unit penguapan yang jauh lebih besar dan lebih kompleks daripada yang digunakan pada sistem sel membran. Sejumlah besar garam yang diendapkan selama proses ini, yang biasanya digunakan kembali untuk menghasilkan umpan air garam jenuh ke sel. Salah satu kelebihan proses ini adalah natrium hidroksida yang dihasilkan dalam sel diafragma adalah bahwa produk tersebut memiliki sejumlah kecil 1% garam-garam kontaminan, yang dapat membuat bahan tidak cocok untuk beberapa tujuan.